Adanya tekanan atau stres dapat dirasakan oleh siapa pun, tak terkecuali pada orang tua dan anak. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkatan stres yang dialami oleh seseorang, yang akhirnya berdampak pada sisi emosional dan kesehatan mentalnya. Lalu, bagaimana cara mengatasi stres yang paling baik?
Stres yang dialami orang tua dapat berpengaruh besar pada anak. Terkadang orang tua pun tidak menyadari bahwa dirinya sedang dilanda stres. Ada pula stres yang dialami anak karena terlalu sering memendam perasaan luka dan tidak berani mengungkapkannya karena rasa takut berlebih pada orang tuanya.
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Jika dibiarkan terus menerus, rasa stres yang awalnya hanya dirasakan orang tua akan membekas lebih lama pada anak. Sehingga akan berpengaruh pada pembentukan sifat dan sikap anak hingga dewasa nanti, mulai dari penyelewengan, kelalaian, hingga kekerasan.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui tips berupa solusi untuk mencegah stres pada diri Anda, sehingga Anda dapat menghindari perilaku yang bisa berdampak negatif baik pada diri sendiri mau pun anak Anda.
Bagaimana caranya? Anda dapat menemukannya pada daftar berikut:
Ada satu hal yang perlu Anda ingat saat mendidik Anda: Segala hal akan menjadi lebih mudah jika Anda mempunyai seseorang yang dapat diandalkan, seperti teman, tetangga, atau saudara. Anda juga dapat memasukkan tenaga profesional atau bahkan grup parenting seperti psikiater ke dalam daftar orang-orang tersebut.
Sebuah penelitian menyebutkan, kelas parenting dapat mengurangi kadar amarah, stres, atau kesedihan pada orang tua yang mempunyai anak yang berperilaku berlebihan. Walau begitu, tetaplah ingat bahwa Anda membutuhkan sesuatu yang bersifat rutin. Bangun lah sebuah jaringan komunikasi yang dapat menjadi tempat Anda berbagi keluhan sehari-hari. Dengan begitu, Anda dapat memiliki tempat untuk meluapkan perasaan Anda.
Percayakah Anda bahwa segala hal negatif yang Anda saksikan, baik di media sosial, TV atau Internet, akan membawa dampak buruk berkepanjangan pada kesehatan mental Anda?
Menurut penelitian, seseorang biasanya akan terus menerus memikirkan hal negatif saat mereka melihat konten yang memberikan pengaruh buruk pada emosi mereka. Mengurangi konten negatif dapat menjadi hal yang Anda lakukan untuk menangani stres—karenanya Anda perlu selektif akan konten yang tampil di media sosial Anda; atau bahkan sama sekali menghindarinya demi kesehatan Anda.
Setelah mengetahui betapa buruknya konten negatif pada diri Anda, maka kini lakukan hal sebaliknya. Liputi diri Anda dengan hal yang positif. Ingatlah memori yang menyenangkan, lelucon favorit Anda, cerita motivasi, atau belai peliharaan Anda.
Hal-hal tersebut terbukti dapat menolong Anda untuk mencegah pemikiran yang negatif, dan membawa Anda ke dalam kondisi yang tenang dan baik.
Mengenali diri sendiri merupakan satu cara yang dapat menjadi tolok ukur Anda saat menangani masalah yang berkaitan dengan kesehatan metal. Anda dapat mengetahui apa hal yang dapat mengganggu Anda, atau bahkan hal yang dapat membuat Anda bahagia.
Sebagai orang tua, mungkin Anda juga dapat mencari tahu tentang parenting style yang Anda miliki, sehingga Anda juga dapat mengetahui pengaruh kesehatan Anda terhadap anak.
Terbatasnya waktu yang Anda miliki di rumah dapat menjadi pemicu stres. Untuk mengatasinya, atur lah waktu Anda untuk menyelesaikan lebih banyak tugas yang mungkin dapat mengganjal di pikiran Anda.
Selain itu, jangan berikan ekspetasi terlalu tinggi pada waktu yang dihabiskan si kecil saat ia sedang bersiap-siang. Setiap anak cenderung menghabiskan waktu lebih lama saat melakukan rutinitas mereka dibanding orang dewasa—mengurangi ekspetasi yang berlebihan pada anak Anda dapat membuat Anda lebih mampu memperhitungkan waktu yang akan Anda habiskan saat melakukan pekerjaan rumah tertentu tanpa mematok ekspetasi yang berlebihan.
Tidak peduli siapa pun Anda atau di mana pun Anda berada, stres bisa muncul setiap saat. Penelitian menyebutkan jika Anda dapat menangani stres dengan lebih baik apabila Anda melihat masalah tersebut dari sudut pandang yang baru.
Misalnya, saat menanggapi suatu masalah, Anda dapat berpikir seperti berikut alih-alih memikirkan setiap detail yang membuat Anda stres:
“Masalah ini memang berat, namun saya bisa melaluinya dengan baik. Saya juga bisa mendapatkan pelajaran positif yang dapat saya gunakan di masa depan. Saya menjadi orang yang lebih tangguh setelah ini.”
Saat anak sedang bersedih, Anda pasti turut merasakannya. Menurut para peneliti dan psikolog di bidang ‘parenting’, hal tersebut termasuk ke dalam empati afektif. Di mana Anda ingin berusaha menjadi yang terbaik saat mengatasi rasa sedih yang dialami anak, tetapi hasil yang didapatkan malah sebaliknya, Anda justru akan merasa stres setelahnya.
Ketika Anda merasa stres, pola asuh pun menjadi kacau. Alhasil, anak menjadi tertekan dengan apa yang diberikan. Hal ini dapat terjadi karena empati efektif membuat Anda bersikap terlalu berlebihan, mengontrol anak setiap saat dan merasa gagal untuk membuatnya bahagia. Cobalah untuk bersikap sewajarnya saja, Anda boleh berempati pada anak, namun tetap berikan ia kebebasan.
Mengasuh dan mendidik anak adalah suatu kewajiban bagi orang tua. Namun, bagaimana cara memperbaiki pola tidur jika Anda terus disibukkan olehnya? Cara pertama adalah untuk tidak terlalu memikirkan pola tidur yang sudah terlanjur buruk. Selanjutnya, ingatlah bahwa pola tidur yang baik dapat memunculkan pikiran positif.
Dengan pikiran yang positif, anak Anda akan turut merasa senang karena tidak melihat orang tuanya kelelahan. Selain itu, Anda pun dapat lebih fokus mendidik anak lebih baik dengan pola tidur yang teratur.
Cara untuk mengatasi stres sejak dini tak bisa didapat secara instan, Anda harus turut serta membantunya menemukan jalan keluar secara mandiri. Hal ini bisa dimulai sejak anak Anda masih berada di masa kanak-kanak, asahlah keterampilannya dalam memecahkan masalah secara sederhana, misalnya dengan bermain puzzle.
Jika anak Anda memiliki saudara kandung, cobalah ajarkan untuk saling bernegosiasi saat menghadapi masalah. Ajarkan anak untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Meredakan stres juga dapat dilakukan dengan aktivitas yang bermanfaat bagi Anda dan anak. Di sela-sela kesibukan Anda, buatlah momen tak terlupakan dengan menginspirasi anak dan melakukan hal yang mengagumkan.
Hal ini dipercaya dapat menangkal stres dalam jangka waktu yang lama, karena adanya ikatan emosional yang positif antara Anda dan anak.
Percaya atau tidak, alam memang memiliki kekuatan tersendiri dalam meredakan stres. Hanya dengan menghabiskan waktu bersama dengan anak di taman atau sekedar menghirup udara segar di halaman rumah dapat menenangkan pikiran dan perasaan.
Semakin sering Anda melakukan ini dengan anak, semakin rendah pula tingkatan stres yang muncul dalam kehidupan.
Hormon endorfin yang didapat setelah berolahraga memang sudah tak diragukan lagi dalam meredakan stres. Selain itu, efek lain yang dirasakan pun tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental saja, tetapi pada kesehatan fisik juga.
Lakukan ini bersama anak saat Anda memiliki waktu luang, jangan paksakan saat sedang dalam keadaan sibuk.
Itulah beberapa tips untuk mengatasi stres pada orang tua dan anak. Tetaplah menjadi bijak dan selalu menanamkan hal-hal positif pada anak sejak dini. Stres memang merupakan hal yang tidak dapat dihindari, namun solusi dari stres sendiri bisa berasal dari Anda sendiri.
EF menyediakan berbagai topik dan artikel menarik seputar ‘parenting’ yang dapat diakses dengan mudah. Di EF, kami percaya bahwa pendidikan terbaik yang dapat dimiliki seorang anak tidak hanya berasal dari keterampilannya dalam materi, namun juga lingkungan positif yang membesarkannya.
Yuk, jaga kesehatan mental kita!