Apakah EFriends pernah membaca buku atau cerita di mana kamu merasa seperti sedang melihat dunia dari sudut pandang seseorang yang berbeda? Nah, itu disebut POV atau Point of View (sudut pandang). Menulis dengan POV adalah cara yang keren untuk membuat cerita lebih hidup dan menarik. Yuk, ikuti Tom memahami dan mempraktikkan cara menulis POV dalam cerita!
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Menulis POV adalah salah satu cara yang keren untuk membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik, karena pembaca dapat merasakan emosi dan pengalaman karakter-karakter dalam cerita tersebut.
Memahami cara menulis sudut pandang dalam cerita adalah langkah penting bagi setiap penulis yang ingin mengembangkan keterampilan menulisnya. Dengan mempraktikkan berbagai jenis POV, seorang penulis dapat mengeksplorasi berbagai sudut pandang karakter dan memperkaya plot serta perkembangan cerita. Dengan demikian, setiap pembaca, dapat lebih terhubung dengan cerita dan merasakan pengalaman yang lebih mendalam saat membaca.
POV adalah perspektif dari mana cerita diceritakan. Ini adalah cara penulis menggunakan suara karakter untuk memandu pembaca melalui cerita. Ada beberapa jenis sudut pandang yang umum digunakan, termasuk:
Sudut Pandang Orang Pertama (First Person POV): Cerita diceritakan oleh karakter utama menggunakan kata ganti "I". Misalnya, "I stepped into the dark and mysterious forest."
Sudut Pandang Orang Kedua (Second Person POV): Sangat jarang digunakan. Cerita diceritakan sebagai jika pembaca sendiri yang mengalaminya. Misalnya, "You step into the dark and mysterious forest."
Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas (Third Person Limited POV): Cerita diceritakan oleh narator yang mengetahui pikiran dan perasaan hanya dari satu karakter. Misalnya, "He stepped into the dark and mysterious forest, their heart pounding."
Sudut Pandang Orang Ketiga (Third Person Omniscient POV): Narator mengetahui pikiran dan perasaan semua karakter dalam cerita. Misalnya, "They all stepped into the dark and mysterious forest, unaware of the dangers lurking behind the trees."
Saat memilih POV untuk cerita EFriends, pertimbangkan beberapa hal:
Siapa Karakter Utama?
Jika EFriends ingin pembaca benar-benar merasakan hubungan dengan karakter utama, mungkin POV orang pertama adalah pilihan terbaik.
Berapa Banyak Informasi yang Ingin Kamu Bagikan?
Jika EFriends ingin pembaca mengetahui lebih banyak tentang berbagai karakter, POV orang ketiga omniscient bisa menjadi pilihan yang baik.
Sesuaikan POV dengan atmosfer dan suasana hati cerita. Misalnya, untuk menciptakan ketegangan dan misteri, POV orang ketiga terbatas dapat memberikan perspektif yang intens.
Salah satu kunci menulis POV yang kuat adalah memberikan deskripsi yang hidup dan detail. Gunakan panca indera untuk membantu pembaca merasakan apa yang dirasakan oleh karakter. Misalnya, jika karakter merasa takut, jelaskan detilnya, seperti contoh berikut:
"His heart was pounding, he felt a chill down his spine, and his steps were heavy as he approached the open door."
Pastikan EFriends konsisten dalam menggunakan POV yang telah kamu pilih. Jangan beralih secara tiba-tiba dari orang pertama ke orang ketiga, karena hal itu bisa membuat pembaca bingung.
Seperti halnya keterampilan menulis lainnya, menulis POV memerlukan latihan terus-menerus. Bacalah buku-buku dari penulis yang menggunakan POV dengan baik dan pelajari teknik mereka.
Menulis POV dalam cerita adalah cara yang hebat untuk menghadirkan cerita dan membuat pembaca terlibat secara emosional. Jadi, yuk mulai menulis dan temukan POV yang paling cocok untuk cerita EFriends!
Jika kamu masih kesulitan dalam menyusun kalimat bahasa Inggris, EFriends bisa lho bergabung dengan kelas gratis EF. Disini, kamu akan belajar cara menulis cerita dalam bahasa Inggris dengan berbagai macam metode yang seru. Pastinya kamu akan dibimbing oleh guru yang professional!
Yuk, daftarkan dirimu dengan mengisi nomor telepon pada laman ini.