Cerita Rakyat Ande Ande Lumut Dongeng Singkat Bahasa Inggris

Ande Ande Lumut merupakan sebuah folklore dari daerah Jawa Timur. Kisah Ande Ande Lumut mengajarkan kita bahwa perbuatan baik akan berbuah kebaikan begitu pula sebaliknya, kejahatan akan dibalas dengan hal yang sama. Hal tersebut terlihat dari Dewi Sekartaji atau Kelenting Kuning yang walaupun harus terpisah dengan suaminya, Panji Asmarabangun namun tetap menjaga kehormatan dan kesetiaannya pada sang suami. Berkat kesabaran dan niat baiknya juga ia dipermudah untuk menemui suaminya dengan diberitahu oleh seekor bangau yang juga memberikannya sebuah cambuk yang kemudian ia gunakan untuk menyurutkan air sehingga Yuyukangkang dengan sukarela menyeberangkannya.

Sebaliknya, keluarga ibu angkat Kelenting Kuning, Kelenting Abang, kelenting Biru dan Kelenting Ijo harus menerima kenyataan untuk menanggung rasa malu akibat tidak satu pun di antara mereka yang dipilih oleh Ande Ande Lumut.

Ibu dan ketiga anak tersebut juga telah menuai perbuatannya yang kurang menyenangkan kepada Kelenting Kuning sebagai anak angkat yang diperlakukan seenaknya. Selain itu, ketiga saudara angkat Kelenting Kuning tidak dapat menjaga kehormatannya dengan rela mencium Yuyukangkang sebagai syarat untuk menyeberangi sungai ke seberang desa. Berbeda dengan Kelenting Kuning yang menolak dengan keras untuk mencium Yuyukangkang karena ia menyadari ikatan dengan sang suami yang kemudian ia kenal dengan nama Ande Ande Lumut. Nah EFriends, semoga kalian dapat memetik pelajaran dari cerita Ande Ande Lumut ini, ya!

Dari folklore ini juga kita dapat memelajari materi bahasa Inggris yaitu imperative, dalam bahasa Indonesia dimaknai dengan kalimat perintah. Imperative merupakan jenis kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah atau permintaan. Berikut adalah kalimat perintah yang muncul dalam video Ande Ande Lumut:

1. “Kelenting Kuning, wash my clothes. Wash my scarf too!” ▶️

2. “Go propose to Ande Ande Lumut.” ▶️

3. “Kelenting Kuning, you don’t have to come with us, just stay at home!” ▶️

4. “Go to the river and wash all the dirty clothes!” ▶️

Dari contoh nomor 1 dan 4 merupakan permintaan dari saudara Kelenting Kuning, di mana nama Kelenting Kuning disebutkan sebagai subjek. Contoh pada nomor 2 dan 3 juga merupakan kalimat imperative, namun dalam kedua kalimat tersebut subjek tidak disebutkan. Hal tersebut tidak mengubah makna sehingga imperative dapat digunakan dengan atau tanpa subjek, karena secara otomatis kalimat tersebut secara langsung ditujukan kepada orang kedua. Selain contoh imperative di atas, terdapat bentuk imperative lainnya yang dapat kalian gunakan, seperti:

1 - Kata kerja yang menggunakan infinitive, tanpa menggunakan “to”

Contoh:

• Sit down (Duduk)

• Come on! (Ayo!)

• Look! (Lihat!)

2 - Verb tidak membutuhkan adanya penambahan subject karena dapat diidentifikasi secara tersirat.
Contoh:

• Wash my scarfs! (Cuci syalku!)

• Open the door! (Buka pintunya!)

• Run faster! (Berlari lebih cepat!)

3 - Menggunakan “do not” atau “don’t”

• You don’t have to come with us! (Kamu tidak perlu datang bersama kami!)

• Don’t step on the grass! (Jangan menginjang rumput!)

• Don’t be late! (Jangan terlambat)

4 - Menggunakan “let us” atau “let’s”

• Let’s go to the beach! (Ayo kita pergi ke pantai!)

• Let us know if you have any questions (Beri tahu kami apabila ada yang ingin kamu tanyakan)

• Let us hear your voice (Biarkan kami mendengar suaramu)

5- Menggunakan kata “please”

• Please come in! (Silakan masuk!)

• Please stop! (Tolong hentikan!)

• Be quiet, please. (Harap tenang)