Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Selain bahasa, cara paling cepat kalau mau tahu budaya suatu negara adalah lewat makanannya. Kalau kamu pergi ke luar negeri, pasti kamu juga ingin mencoba kuliner khas negara tersebut, kan? Nah, begitu juga dengan international teachers EF.
Mencicipi makanan lokal? Sudah biasa! Kali ini EF Teachers belajar budaya Indonesia lewat cara yang berbeda, yaitu memasak makanan Indonesia mereka sendiri. Yup, di akhir Agustus lalu, 21 guru EF, lokal dan internasional, berkumpul untuk belajar membuat sate lilit dan urap khas Bali. Yuk ikuti keseruan kelas memasaknya!
Pertama-tama, 21 orang guru yang hadir dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok punya mejanya masing-masing yang sudah lengkap dengan bahan baku dan peralatan masak yang dibutuhkan untuk membuat sate lilit dan urap khas Bali.
Kamu juga bisa belajar kosakata alat-alat masak dalam bahasa Inggris lewat artikel ini Kosakata Alat-alat Dapur Bahasa Inggris dalam Flash Card
Sebelum mulai memasak, EF teachers diperkenalkan dengan bahan baku yang akan mereka gunakan untuk membuat sate lilit dan urap. Hmm... EFriends, apakah kamu tahu apa saja bahan-bahan yang diperlukan?
Baca juga: Nama-Nama Bumbu dalam Bahasa Inggris ⭷
Setelah kenalan dengan bawang merah, kunyit, sereh, ketumbar dan teman-temannya, saatnya mulai memasak! Ini nih bagian yang paling seru. Tenang saja, EFriends, mereka tidak sendirian, kok. Ada dua orang chef yang sigap mengajari dan membantu mereka membuat hidangan lezat. Sama seperti saat kamu ikut LifeClub di sekolah EF dimana kamu belajar bahasa Inggris lewat aktivitas seru, EF teachers juga sedang belajar budaya Indonesia lewat kegiatan yang menyenangkan.
Di tengah sesi memasak, ada guru yang fokus memahami resep, ada yang fokus memotong bahan, mendengarkan arahan chef, dan tentunya ada juga yang nggak ketinggalan untuk mengabadikan momen seru kelas memasaknya melalui foto-foto. Pokoknya seru deh!
Setelah masakan matang, nggak berhenti sampai di situ. EF Teachers juga diajarkan cara menata makanan di piring atau yang biasa disebut plating. Wah, serius banget nih mereka masaknya, sampai tahap penyajian pun diperhatikan! Pasti kamu teringat suasana di LifeClub di mana kamu juga bisa fokus belajar sambil bersenang-senang, kan?
Setelah masak memasak, Tom ngobrol bareng beberapa EF teachers. Sambil makan, EF teachers cerita tentang pengalaman mereka masak dan makan makanan Indonesia. Simak ceritanya di sini!
Hai, nama ku Corryn. Aku dari EF Tebet dan berasal dari Afrika Selatan. Jadi, aku sudah berada di Indonesia sejak bulan Maret, hampir lima bulan.
Acara kali ini cukup menarik. Aku sebenarnya suka dengan salah satu makanan favoritku di sini. Rasanya cukup enak, jadi mungkin aku bisa mencobanya di rumah sekarang. Aku bisa membuatnya sendiri.
Makanan favoritku di Indonesia adalah sate ayam dengan bumbu kacangnya. Bumbu kacang itu adalah segalanya! Entah apa yang ada di dalam sausnya, tapi rasanya benar-benar menyatu dengan sate ayamnya. Selain itu, aku juga sangat suka nasi goreng. Jika aku sudah menemukan makanan favorit, aku biasanya akan terus memesannya. Dua makanan itu benar-benar nikmat dan menjadi favoritku.
Ternyata, sate ayam di Indonesia mirip dengan makanan dari Afrika Selatan yang disebut Suya. Suya juga terbuat dari potongan ayam yang ditusuk dengan lidi, tetapi perbedaannya adalah kami tidak menggunakan bumbu kacang seperti di Indonesia.
Kalau berbicara tentang makanan dari Afrika Selatan, aku sangat merekomendasikan untuk mencoba Biltong. Rasanya sungguh luar biasa! Biltong adalah camilan populer di Afrika Selatan berupa potongan daging yang dikeringkan dan dimasak. Bisa juga seperti sosis kering, dengan rasa mirip daging kalkun yang asin. Aku berharap suatu saat bisa menyajikannya untuk semua orang di sini!
Namaku Alex, aku dari EF Puri dan berasal dari Afrika Selatan dan aku sudah berada di Indonesia selama enam bulan.
Kegiatan hari ini sangat menyenangkan. Aku mendapatkan pengalaman baru tentang masakan Indonesia yang memiliki banyak sekali rasa. Selain itu, aku juga berkesempatan untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan para guru lainnya, serta mengenal semua orang di sini. Rasanya menyenangkan bisa berbagi pengalaman satu sama lain, seperti mendengar apa yang telah mereka lakukan di Indonesia dan mengenal orang-orang, terutama yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Makanan Indonesia favorit aku adalah rendang. Rasanya sangat enak dan menurut aku, rendang adalah makanan favorit aku. Aku juga suka sate dan nasi goreng, tetapi rendang tetap yang terbaik bagi aku.
Mungkin gulai rasanya sedikit berbeda karena bumbunya yang juga berbeda, tetapi menurut aku rasanya mirip dengan masakan di Afrika Selatan. Jumlah sambel yang kami makan di sini juga hampir sama, hanya saja tingkat kepedasannya yang berbeda. Jadi, semuanya terasa sedikit pedas di sini, yang aku anggap menarik.
Jika ada makanan dari Afrika Selatan yang ingin aku rekomendasikan, itu adalah braai, makanan khas kami yang mirip dengan barbekyu. Di Afrika Selatan, kami juga punya Boerewors, yang mirip dengan sosis tradisional. Kami memasak braai dengan bawang dan saus, dan Boerewors ini adalah salah satu makanan khas Afrika Selatan. Selain itu, karena aku berasal dari Durban di pesisir timur, kami juga memasak banyak kari di sana, terutama kari domba, karena ada pengaruh kuat dari warisan India. Kami juga memiliki makanan yang disebut potjiekos, semacam rebusan yang dimasak perlahan selama tiga sampai empat jam. Potjiekos ini unik untuk Afrika Selatan, dan aku akan dengan senang hati memasaknya untuk mereka agar bisa merasakan makanan asli dari kampung halaman aku.
Nama aku Thando, aku berasal dari Johannesburg, Afrika Selatan. Aku sudah berada di Indonesia selama lima bulan, mengajar di EF Kemang Pratama sebagai guru bahasa Inggris.
Pengalaman hari ini sangat menyenangkan. Berinteraksi dengan orang lain, belajar hal-hal baru, dan mencoba sesuatu yang berbeda benar-benar membuat aku menikmati setiap momen. Meski begitu, aku sadar bahwa aku harus belajar memasak, karena keterampilan memasak aku masih sangat dasar.
Makanan Indonesia favorit aku sejauh ini adalah Nasi Bali. Aku pernah mencobanya sebelumnya, dan harus aku akui, rasanya sangat enak. Nasi Bali memiliki ayam dan irisan daging babi yang sangat lezat. Rasanya memberikan sensasi yang luar biasa.
Meskipun bahan-bahan dasarnya mirip, seperti nasi dan sayuran, metode memasaknya dan tingkat kepedasan di sini sangat berbeda dibandingkan dengan di Afrika Selatan. Di Afrika Selatan, kami juga memiliki camilan yang mirip dengan popcorn di sini, yaitu AmaSkopas. AmaSkopas mirip dengan popcorn, tetapi lebih manis dan berwarna-warni. Rasanya juga lebih lembut dan manis dibandingkan popcorn karamel yang ada di sini.
Aku akan merekomendasikan mereka untuk mencoba biltong. Biltong adalah daging kering yang dipersiapkan dengan cara diberi garam dan dibiarkan kering, terkadang diasap untuk memberikan rasa yang khas. Biltong mirip dengan dendeng sapi, tetapi rasanya sangat berbeda. Ini adalah camilan lezat yang mewakili cita rasa unik Afrika Selatan.
Nama aku Genesis, aku dari Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Aku sudah tinggal di Indonesia selama empat bulan, tepatnya sejak bulan April, dan sekarang aku mengajar sebagai guru internasional di EF Cibubur.
Aku benar-benar menikmati pengalaman hari ini! Rasanya seru bisa lebih banyak terlibat langsung, terutama dalam memasak. Selain itu, aku juga senang bisa bertemu dengan guru-guru internasional lainnya. Kadang, hidup di sini bisa terasa sepi karena aku jauh dari teman dan keluarga, jadi kesempatan untuk bertemu dan beraktivitas bersama guru internasional lain sangat berharga. Rasanya senang bisa bertemu teman baru dan pengalaman baru. Kita juga belajar memasak hidangan baru yang belum pernah aku coba sebelumnya!
Aku suka banget sama bakwan goreng! Pokoknya, semua yang goreng-goreng itu enak banget, dan bakwan adalah favoritku. Aku juga suka nasi ayam dan rendang. Aku sudah mencoba banyak makanan Indonesia, tapi kadang lupa nama-namanya Aku suka isian sayur pada bakwan goreng, dan ketika aku menggigitnya dengan cabai, ada rasa pedas yang diikuti dengan sensasi sejuk. Susah dijelaskan, tapi rasanya luar biasa enak. Makanan ini bisa aku makan kapan saja, entah itu untuk camilan atau makanan utama, dari sarapan, makan siang, sampai makan malam.
Di sini aku menemukan camilan yang mirip nacho cheese tortilla chips, dan rasanya mirip banget sama Doritos yang ada di rumah. Itu salah satu camilan favoritku, terutama yang rasa barbecue, itu beda banget karena New York tidak ada rasa seperti itu. Aku juga merasa makanan cepat saji di sini lebih segar.
Aku akan merekomendasikan pretzel. Pretzel itu camilan enak banget. Di New York, kami punya banyak jenis pretzel, mulai dari yang keras, pretzel sourdough, sampai pretzel kecil yang bentuknya hati atau kotak. Pretzel itu salah satu camilan favoritku, dan aku yakin banyak yang suka juga!
Nah, gimana menurut kamu, EFriends? Seru banget kan? Kelas masak ini adalah salah satu cara seru bagi para EF Teachers untuk lebih mengenal budaya Indonesia, sekaligus menikmati kuliner khas Bali yang lezat. Kira-kira ke mana lagi ya Tom harus mengenalkan budaya Indonesia kepada EF Teachers? Nantikan perjalanan kami selanjutnya ya!
Sambil menunggu, kamu bisa cek promo menarik dari EF, nih. Ada diskon spesial dan merchandise keren yang bisa kamu dapatkan secara gratis kalau mendaftar kursus di bulan ini. Yuk jadi No. 1 Bahasa Inggris bersama EF! Para guru sudah menunggu kehadiranmu di kelas!