Mengapa Seni Peran Baik untuk Anak? Ini Alasannya

Mengenalkan anak pada role playing atau bermain peran bukan berarti kita mengarahkannya menjadi seorang pemain film. Pada tahap ini anak-anak sangat suka mengeksplorasi dan bertualang di dunianya. Jadi, jika mereka sudah asyik bermain maka kita pun dapat memberi dukungan dengan menyediakan beberapa atribut tambahan untuk setiap petualangannya.

Berikut ini adalah manfaat seni peran yang positif bagi anak:

Saat sedang role playing atau bermain peran, anak-anak cenderung berpikir dan berimajinasi tentang karakter yang mereka perankan. Biasanya mereka akan mencontoh dari film yang pernah dilihat sebelumnya atau berdasarkan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengembangkan daya imajinasi ini membuat tingkat kreativitas mereka pun keluar. Misalnya ketika sedang bermain peran raja dan ratu, mereka akan membuat sebuah istana dari tumpukan kardus dan kain yang ditata dengan rapi. Nah setiap hal yang dilakukannya itu adalah caranya berkreasi menggunakan kemampuan imajinasi dan kreativitas dalam membangun dunia impiannya.

Selain itu, dengan bermain peran mereka juga lebih kreatif dalam memecahkan setiap masalah karena mereka dapat mengekspresikan ide, bereksperimen, dan eksplorasi di setiap perannya.

Apakah Anda tahu? Ketika bermain peran mereka akan berbicara atau berdialog sesuai dengan karakternya. Nah kemampuan ini merupakan langkah yang tepat bagi mereka untuk mengembangkan komunikasi verbal dan memperluas kosakata.

Dengan begitu mereka akan terlatih untuk lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan dua poin di atas, anak-anak akan terlatih dalam meningkatkan kepercayaan dirinya. Setiap karakter yang diperankan mereka secara tidak langsung membuatnya bisa mengetahui rasanya terjun dalam dunia imajinasi dan bebas berekspresi.

Ketika mereka sudah percaya diri bermain peran tersebut maka dapat menjadi sebuah pencapaian yang menarik. Bahkan anak-anak bisa mengetahui tujuan hidup atau cita-cita yang harus diusahakannya dari sekarang. Misalnya ketika mereka senang bermain peran sebagai seorang dokter, akan terbesit dalam pikirannya bahwa menjadi dokter adalah pekerjaan yang mulia karena bisa membantu dalam penyembuhan seseorang yang sakit. Oleh karena itu, anak pun akan berpikir bahwa mereka ingin menjadi dokter di masa depan nanti.

Setiap tokoh memiliki karakternya masing-masing, ada yang baik, jahat, dan lain-lain. Oleh karena itu, ketika mereka berperan sesuai karakternya dapat memberinya pelajaran bahwa menjadi seorang yang baik dan mampu mengontrol emosi adalah karakter yang harus dicontoh dalam kehidupan sehari-hari.

Selain bermain peran sendiri di rumah, saat anak akan melakukan pentas seni teater di sekolahnya pun dapat membantunya untuk mengelola emosi ketika merasa gugup untuk naik ke atas panggung.