Saat kembali ke sekolah atau back to school selalu menjadi momen yang tidak terlupakan. Mungkin saja kamu merasa tegang, semangat, senang, atau campur aduk antara ketiganya. Nah, karena sebentar lagi kamu akan kembali ke sekolah, apa kamu sudah siap untuk bertemu teman-temanmu?
Pada kesempatan kali ini, EF Blog ingin mengajakmu untuk melihat tradisi back to school di berbagai belahan dunia! Kamu juga bisa menyimak cerita siswa-siswi yang berasal dari berbagai belahan dunia saat mereka melangkahkan kaki pertama kali di tahun ajaran baru.
Tanpa berlama-lama lagi, yuk cek tradisi BTS di 10 negara di bawah ini!
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
📌 Amerika Serikat memulai tahun ajaran baru pada akhir Juli atau awal Agustus. Perayaan kembali ke sekolah di Amerika ditandai dengan melakukan foto atau selfie hari pertama sekolah. Sebagian besar anak-anak menggunakan pakaian baru untuk pergi ke sekolah dan berpose untuk difoto.
Perayaan ini dilakukan tidak hanya anak Sekolah Dasar. Sebagian mahasiswa pun masih melakukan tradisi semacam ini. Biasanya, mereka akan berpose di depan rumah atau depan tempat mereka bersekolah sambil memegang papan berwarna-warni yang bertuliskan nilai mereka.
“Aku pergi ke sekolah bernama Sekolah Seni Charter. Sekolah ini terdiri dari 8 kelas yang dibagi ke dalam kelas genap dan ganjil. Saat hari pertama masuk, guru-guru biasanya akan memberikan sebuah silabus yang berisi tentang peraturan di dalam kelas.
Silabus tersebut sangat panjang! Biasanya, seisi kelas akan menghabiskan waktu yang lama untuk membaca semua halamannya, kira-kira selama periode belajar. Lalu, kelas lain akan melakukan hal yang sama selama 2 hari ke depan. Orientasi ini cukup penting dan mendidik!”
– Jen, siswi dari Amerika Serikat.
Di 📌 Britania Raya, sekolah selalu dimulai pada bulan September. Biasanya setiap sekolah akan merancang beberapa jadwal yang berbeda dalam masa orientasi untuk setiap kelas. Di minggu pertama bahkan ada beberapa anak yang baru mulai memasuki orientasi, sementara yang lainnya akan menerima materi yang perlahan akan bertambah di setiap harinya.
Biasanya para siswa langsung akan menerima materi pada hari pertama bersekolah, sehingga mereka dapat memaksimalkan waktu belajar mereka.
“Di Inggris, secondary school biasanya sedikit lebih menegangkan. Bangunan sekolahnya juga lebih besar dibanding primary school (setara dengan Sekolah Dasar, red.). Seragam yang kami pakai sedikit lebih formal dibanding tingkat sekolah yang sebelumnya, dan saat hari pertama kamu juga mungkin akan melihat lebih banyak orang dibanding saat Sekolah Dasar.
Akan sangat menantang mencari teman baru pada saat hari pertamamu kecuali kamu berasal dari sekolah yang sama dengan beberapa orang. Tapi jangan khawatir! Nanti perlahan kamu akan menemukan orang-orang yang cocok denganmu 😊”
— Tony, siswa dari Inggris
Musim sekolah di 📌 Jepang biasanya dimulai pada awal April dan berakhir pada Maret. Hari pertama sekolah di Jepang dianggap sebagai tanda mulainya tahapan kehidupan baru sekaligus penyambutan masuk dalam bagian masyarakat yang berbeda.
Ada satu barang unik yang diberikan orang tua di Jepang kepada anaknya yang baru masuk Sekolah Dasar. Hadiah tersebut berupa tas ransel atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai randoseru. Biasanya randoseru diturunkan dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya.
Ransel randoseru berbeda dari tas kebanyakan, bentuknya lebih kokoh yang bisa bertahan lama. Di dalam randoseru anak-anak membawa bekal makan siang pertama di tahun ajaran, yang biasanya terdiri dari nasi dan telur puyuh. Masyarakat di Jepang percaya tradisi ini membawa keberuntungan. Secara tradisional, anak laki-laki membawa randoseru berwarna hitam dan anak perempuan membawa yang merah.
Hari pertama masuk sekolah di 📌 Indonesia selalu dihiasi dengan masa orientasi siswa. Tradisinya pun beragam. Biasanya, para murid baru diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera di halaman sekolah masing-masing, lalu diajak berkeliling untuk melihat lingkungan sekolah. Siswa-siswi juga diperkenalkan dengan ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat mereka.
Uniknya, sampai beberapa tahun yang lalu, masih ada beberapa sekolah yang menerapkan budaya orientasi yang sarat dengan unsur plonco. Walau begitu, tradisi ini perlahan dihapuskan dan diganti dengan sistem yang dirasa lebih mendidik untuk para peserta didik baru yang datang ke sekolah untuk belajar.
“Hari pertama sekolah selalu menyenangkan! Apalagi ketika tahun ajaran baru. Biasanya tidak ada pelajaran pada hari pertama sekolah. Lebih diperkenalkan kurikulum dan materi belajar selama satu tahun serta pengenalan guru-guru.
Sebagai siswa baru juga diajak berkeliling bangunan sekolah sambil melihat ruang-ruang kelas. Aktivitas paling menyenangkan adalah melihat demo ekstrakulikuler, di sini aku bisa melihat banyak sekali pilihan kegiatan yang bisa diikuti usai sekolah. Hal yang paling penting pada hari pertama kembali ke sekolah adalah bisa berkenalan dengan murid baru untuk mencari teman 😀"
— Marsya, siswi dari Indonesia
Sekolah dimulai pada akhir Agustus dan berakhir pada akhir April. Di 📌 Arab Saudi, perayaan pertama kali pergi ke sekolah berlangsung selama tiga hari. Tradisi ini dianggap sebagai tradisi besar karena selama tiga hari tersebut sekolah belum dimulai melainkan waktunya para murid untuk bisa menyesuaikan diri.
Tradisi yang dijalankan biasanya guru-guru akan membawakan bunga dan makanan untuk para siswa baru. Kemudian guru dan siswa akan melakukan sejumlah aktivitas yang bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain. Selama hari-hari tersebut para murid diharapkan juga bisa mengembangkan persahabatan baru dan mengenal siswa lain.
Setelah melalui musim panas yang panjang, murid-murid yang bersekolah di 📌 Tiongkok menantikan untuk kembali duduk di kelas dan bermain dengan teman-teman mereka. Pada hari pertama bersekolah biasanya akan diawali dengan pengibaran bendera dan beberapa pidato dari kepala sekolah, perwakilan guru, perwakilan siswa dan terkadang orang tua murid.
Seluruh siswa dan guru akan berkumpul di taman atau lapangan sekolah dan hari dimulai dengan pengibaran bendera. Biasanya, upacara berlangsung kurang lebih selama 2 jam. Tujuan dari tradisi ini untuk mendorong siswa memulai semester baru dengan antusias dan melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan sekolah. Hal ini juga menciptakan rasa kebersamaan dan mempersiapkan siswa untuk tahun yang akan datang.
Setelah upacara selesai, para siswa akan kembali ke kelas mereka masing-masing. Guru-guru akan mempersiapkan untuk membagikan buku pelajaran. Kemudian akan ada waktu bagi para siswa untuk bertukar cerita liburan mereka satu sama lain.
Juni selalu menjadi bulan yang menandakan dimulainya tahun ajaran baru di 📌 Filipina. Setelah melewati liburan musim panas selama kurang lebih dua bulan, ini adalah saatnya anak-anak peserta didik di Filipina untuk kembali ke sekolah.
Di negara ini, sistem pendidikan ala Amerika-lah yang biasanya diterapkan. Siswa-siswi akan diberikan arahan mengenai kelas tempat mereka belajar, dan biasanya masing-masing kelas akan memiliki kurang lebih 50 siswa dan siswi. Mereka lalu akan mengikuti masa orientasi yang akan memperkenalkan ekstrakulikuler, atau guru yang mengajar mata pelajaran tertentu.
“Sistem K-12 baru diterapkan di Filipina beberapa tahun lalu, jadi waktu aku sekolah dulu, aku masuk sebagai siswi SMA pada usia 12 tahun, dan masuk kuliah saat 16 tahun! Sebagai anak berumur 12 tahun yang baru saja melihat ‘dunia nyata’, perasaanku saat hari pertama merupakan campuran dari cemas namun juga takjub.
Aku agak sedikit gugup karena banyak orang baru, guru baru, dan banyak mata pelajaran baru juga, di samping lingkungan yang benar-benar asing. Namun, ada juga bagian dari diriku yang penasaran dengan ilmu yang baru dan tertantang untuk melihat bagaimana pengalaman yang akan kuterima dapat membentuk impian di masa depanku—atau menemukan impian tersebut saat berada di tengah jalan.”
– Cole (@colewalks), siswi dari Filipina
Setiap tahun ajaran baru di 📌 Korea Selatan di mulai pada 1 Maret. Namun, sekolah baru berjalan pada 2 Maret karena ditetapkan pada tanggal 1 Maret sebagai libur nasional. Pada hari pertama sekolah, Korea Selatan belum menetapkan pembelajaran. Biasanya, hari pertama diisi dengan perkenalan antar siswa dan guru. Hal yang unik di Korea Selatan adalah pemanfaatan teknologi seperti video dan robot untuk pengenalan sekolah.
Berbeda dengan Korea Selatan, di Korea Utara anak-anak tiba untuk hari pertama mereka di sekolah sejak usia lima tahun dan tinggal selama 11 tahun. Selama waktu itu mereka harus mengenakan seragam sesuai peraturan pemerintah. Dalam pembelajaran mereka wajib mempelajari kebijakan dan ideologi pemerintahannya. Kelas dan pendidikan sosial di Korea Utara direncanakan dengan hati-hati untuk memastikan siswa tidak terkena pengaruh negatif.
Bagi murid yang bersekolah di 📌 Ethiopia, hari pertama sekolah menjadi hari perayaan dan kegembiraan. Tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga keluarga mereka pun turut bersuka cita menyambut hari pertama sekolah.
Meskipun pendidikan di Ethiophia masih terbilang kurang tetapi antusias murid-murid di sana untuk belajar sangat tinggi. Sekolah di mulai pada bulan September dan berakhir pada akhir Juni atau awal Juli. Biasanya sebelum sekolah dimulai atau pada hari pertama sekolah, pihak sekolah akan membagikan perlengkapan sekolah dan seragam untuk anak-anak.
📌 Finlandia dikenal sebagai negara yang memiliki sistem edukasi salah satu yang paling baik di dunia. Kembali ke sekolah bukan berarti memulai lagi belajar tetapi di Finlandia, pada hari pertama bersekolah aktivitas diisi dengan permainan, olahraga, dan berbincang tentang liburan musim panas.
Bahkan beberapa sekolah di Finlandia memberikan setengah hari libur kepada siswa mereka pada hari pertama sekolah. Tradisi ini dilakukan oleh guru-guru Finlandia karena mereka ingin memberikan “awal yang mudah” bagi para murid.
“Hari pertama kuliah S2 di Finland, sebenarnya enggak terlalu kaget. Karena sebelumnya, aku dan teman-teman sekelas sudah diperkenalkan lewat email. Dan waktu baru sampai di sana, setiap student diberi Student Mentor yang tugasnya memperkenalkan setiap sudut kampus, daftar kelas seperti apa, transportasi, dan lain-lain.
Jadi waktu hari pertama banget ke kelas, sudah tidak canggung lagi. Tahun depannya, aku volunteer menjadi Student Mentor juga untuk menyelamatkan student-student baru dari kebingungan memasuki kampus baru. Seneng banget bisa punya kesempatan untuk bantu mereka!”
– Iona, siswi dari Finland.
Nah, setelah membaca tradisi 10 negara di atas, negara mana yang menjadi favoritmu?
Sebelum kembali ke sekolah, alangkah baiknya jika kamu mempersiapkan diri terlebih dahulu. Entah dengan merapikan ruang belajarmu, atau mempersiapkan ✍️ alat tulis yang harus kamu bawa. Kamu juga bisa memanfaatkan momen ini untuk melatih bahasa Inggrismu! Bagaimana caranya?
EF adalah jawabannya! Dengan kursus di EF, kamu dapat mengikuti program belajar bahasa Inggris yang interaktif dan menyenangkan. Kamu bisa mendapatkan pengalaman belajar yang tidak akan kamu temukan di tempat lain.
Cukup dengan mengisi data dirimu pada voucher kamu bisa dapatkan Kelas Demo Gratis!
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang!
Selamat kembali ke sekolah!