Saat menyebut kota Yogyakarta, atau akrab dipanggil ‘Jogja’, hal apa yang pertama kamu pikirkan? Kota ini memang identik dengan kebudayaan Jawa serta sejarahnya yang kental, makanan yang enak, hingga banyak wisata serta angkringan yang berjajar di sisi-sisi jalannya.
Kali ini, kita akan melihat kota ini dari mata seorang guru di EF Yogyakarta. Yuk, simak kisahnya!
Hi, nama saya Haniah Hamidah. Saya adalah seorang guru yang telah mengajar di EF Yogyakarta selama lebih kurang 4 tahun. Yuk, simak cerita saya mengenai Yogyakarta dan pengalaman saya mengajar di sekolah EF ini!
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Potongan puisi legendaris tersebut dituturkan oleh penyair Joko Pinurbo, and that’s really true.
Saya lahir dan dibesarkan di Yogyakarta, jadi saya sangat mengenal segala hal yang ada di Yogyakarta, termasuk dengan karakter-karakter peserta didik di Yogyakarta. Bergabung dengan EF Yogyakarta merupakan kesempatan baik untuk mengembangkan diri dan mendedikasikan diri saya secara penuh dan maksimal— mengingat saya datang dari sini, dan saya mengetahui kota ini baik dari luar dan dalam.
Bahkan, banyak tujuan wisata yang sangat dekat dengan kampus EF Yogyakarta seperti Tugu Yogyakarta yang hanya berjarak 900 meter, di sekitarnya, wisatawan bisa menikmati kota Yogyakarta sambil berwisata kuliner di angkringan-angkringan yang berjajar di sisi-sisi jalan.
Tidak jauh dari Tugu Yogya, kurang lebih satu kilometer dengan berjalan kaki, wisatawan bisa langsung wisata belanja di Malioboro atau berkeliling dengan becak dan andong. Setelah itu, wisatawan juga bisa langsung berkunjung ke Alun-alun Selatan atau Utara dan juga mengunjungi Keraton Yogyakarta.
Tidak jauh dari Tugu Yogya, kurang lebih satu kilometer dengan berjalan kaki, wisatawan bisa langsung wisata belanja di Malioboro atau berkeliling dengan becak dan andong. Setelah itu, wisatawan juga bisa langsung berkunjung ke Alun-alun Selatan atau Utara dan juga mengunjungi Keraton Yogyakarta.
Once you come to Yogya, you will never forget about it, temaramnya lampu jalanan yang mulai menyala di sore hari, becak-becak dan andong yang berlalu-lalang, angkringan-angkringan untuk wisata kuliner, Yogyakarta merupakan sebuah kota magis yang sangat mengesankan.
Berbicara tentang pengalaman saya sebagai guru di Yogyakarta, tidak lengkap rasanya bila tidak menceritakan EF Yogyakarta, sekolah bahasa Inggris tempat saya mengabdi.
Mari mulai cerita ini dengan kebiasaan saya sehari-hari sebelum berangkat mengajar.
Ketika pagi, beberapa orang mungkin memulai harinya dengan secangkir kopi, tapi saya selalu memulai hari saya dengan sesendok madu dan air putih hangat. Setelah itu saya akan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah lalu melanjutkannya dengan sarapan yang tidak pernah saya lewatkan.
Karena rumah saya cukup jauh, biasanya saya berangkat satu jam sebelum jadwal saya masuk, it will usually take 45 minutes to get to the office. Dalam perjalanan menuju kantor, saya akan melewati satu bukit kecil, beberapa sawah dan juga melewati jalur perkotaan yang selalu ramai dengan pengunjung dari luar kota.
Sesampainya di kantor, barulah saya akan membuat secangkir kopi. That shot will be initialing my work day. Setelahnya, saya bersiap untuk memulai mengajar murid-murid EF yang selalu saya banggakan. Saatnya pelajaran yang seru akan dimulai!
Terkadang, saya mengingat saat-saat pertama mulai mengajar di sini. Jujur, pengalaman pertama mengajar di EF sangat menantang. Saya sangat gugup dan gelisah setiap awal pekan. English First dikembangkan dan dikelola dengan sangat baik, semua terintegrasi dengan teknologi dan itu hal yang cukup membingungkan untuk dipelajari di beberapa pekan pertama. Tapi setelah terbiasa, segala hal menjadi lebih mudah dan saya selalu tertantang untuk lebih kreatif.
Saya mulai mengajar saat saya masih di bangku kuliah, saya mengajar kelas privat untuk siswa SD, SMP, dan mahasiswa dan saya juga pernah berkesempatan mengajar di Kantor Kementerian Sosial. Beberapa bulan setelah saya lulus, saya berkesempatan mengajar Bahasa Inggris di Thailand dan bertemu banyak orang dari berbagai negara dan dengan latar belakang yang berbeda dari saya.
Kesempatan itu merupakan pengalaman yang besar untuk saya. Saya bisa mengeksplorasi banyak hal baru, budayanya, orang-orangnya, dan tentu saya bisa mengembangkan diri saya sebagai seorang individu dan sebagai seorang guru.
Kembali ke Indonesia, saya mulai mencari tempat bekerja yang bisa mendukung saya untuk melakukan hal baik yang sama seperti membagikan pengetahuan saya kepada murid-murid saya yang nantinya akan memberikan dampak positif terhadap perjalanan belajar mereka, mengembangkan diri saya untuk lebih berpikiran terbuka, lebih bertoleransi dan kreatif, serta berbagi sudut pandang dengan orang-orang di sekitar saya. Semua hal itu, bisa saya dapatkan di English First, itulah mengapa saya tertarik dan mantap bergabung dengan EF Indonesia.
Menjadi salah satu bagian dari EF seperti 4 sehat 5 sempurna. Saya mendapatkan banyak hal baru yang bisa saya pelajari. Dari kurikulum yang dikembangkan EF, saya bisa mengembangkan kemampuan mengajar saya dan belajar menjadi lebih kreatif dalam merencanakan kelas saya karena EF memberikan ruang untuk saya berkreasi.
Selain itu, para rekan dan staf di EF Yogyakarta selalu membantu dan mewarnai hari-hari saya sebagai seorang guru bahasa Inggris di EF. Tidak hanya keseruan di dalam kelas, EF Yogyakarta juga kerap mengadakan acara online maupun offline melalui berbagai program Life Club yang seru, seperti movie club, kreasi kopi, kreasi cupcake, crafting, cooking class, shopping race sampai outbond.
Ke depannya, saya sangat berharap EF Yogyakarta bersama EF Indonesia semakin maju dan inovatif dan tetap menjadi tempat belajar terfavorit.
Join my amazing journey with EF!