FREE DEMO CLASS
Daftar sekarang dan dapatkan kelas DEMO GRATIS!
3 Alasan Mengapa Anak Anda Harus Mengikuti My First Lesson
Orang tua bisa bertemu secara tatap muka dengan guru untuk membahas aktivitas dan tujuan pembelajaran. Juga, orang tua dapat berkonsultasi dengan guru mengenai level kemampuan anak saat ini dan menyusun rencana pembelajaran untuk anak.
Orang tua bisa datang ke sekolah EF dan memutuskan apakah lokasi yang dikunjungi mudah dijangkau dan apakah ada area yang nyaman untuk mereka menunggu. Orang tua juga bisa datang ke EF untuk melihat kebersihan lingkungan dan fasilitas belajar sekolah EF, kemudian untuk menentukan apakah mereka dan anak mereka dapat dipuaskan.
Guru akan membimbing siswa untuk melakukan gerak tubuh menyerupai jalan, berenang, terbang atau lompat sebelum kelas dimulai. Kegiatan ini berfungsi untuk menghilangkan rasa cemas pada siswa sebelum belajar. Selain itu gerak tubuh mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Inggris. Siswa juga bisa meniru cara pengucapan saat melakukan aksinya.
Guru akan mengajarkan beberapa kata sederhana, seperti dog, cat, bird, dan fish. Siswa akan belajar dengan cara mendengarkan dan mengulang pengucapan kata-kata tersebut. Selain itu siswa juga akan belajar pola kalimat seperti "It's…." "Cats can walk/Fish can swim". Ketika siswa menjawab dengan benar guru akan memberikan "tos/high-five" kepada siswa untuk memberikan motivasi.
Siswa dapat menyebutkan tiga huruf pertama dan menyusunnya. Dalam proses latihan, siswa dapat membentuk interaksi hubungan antara kata dan pelafalan.
Saatnya untuk mengecek hasil pembelajaran siswa: menyebut nama-nama hewan dan mendapatkan mainan yang sesuai! Kegiatan diakhiri dengan menyanyikan lagu "Goodbye Song"!
Pertama, harus ada tujuan pembelajaran yang jelas untuk setiap kelas. Kemudian, kegiatan yang terorganisir, instruksi yang jelas, dan saran yang efektif harus dipersiapkan untuk melihat apakah tujuan pembelajaran anak telah tercapai.
Dalam mempelajari bahasa, yang paling penting adalah bagaimana anak dapat mengaplikasikan apa yang telah dipelajari daripada hanya penilaian sepihak dari guru. Jika suatu kelas 80% waktunya diisi dengan guru berbicara, maka anak-anak hanya akan mendengar kemudian belajar dengan hafalan, tetapi tidak mengerti cara menggunakannya. Dulu, kita telah belajar cara merespon "How are you?" tetapi kita tidak diajarkan bagaimana merespon orang asing ketika menyapa dengan kalimat "What's up?"
Tips untuk Orangtua
Cek apakah anak Anda berinteraksi dengan guru atau teman sekelas. Cek apakah guru yang mengajar memberikan sikap yang positif. Apakah guru yang mengajar sudah menggunakan gambar atau objek belajar lainnya yang mampu membantu anak-anak yang tidak mengerti Bahasa Inggris menjadi lebih mengerti.
Menurut teori SLA oleh Krashen, level pengetahuan yang guru kebanyakan ajarkan terlalu susah: "i+1" di mana: i= level belajar siswa saat ini dan +1=pengetahuan yang lebih tinggi ketimbang level siswa. Jika kelas yang diajarkan terlalu sulit, maka mudah bagi anak-anak untuk kehilangan minat dan kepercayaan diri dalam belajar bahasa.
Tips untuk Orangtua
Perhatikan apabila ada kata atau kalimat yang susunannya terlalu sulit untuk dipelajari anak-anak, apakah guru akan mendapatkan kembali perhatian anak-anak? Sebagai contoh, biarkan anak-anak mendengar guru membaca dan mengulang, coba untuk mengeja huruf pada papan. Kemudian mereka akan belajar struktur kalimat seperti "It's a...." atau "I like/don't like", "I have/don't have". Kebanyakan anak-anak mampu belajar kata dan kalimat bahasa Inggris baru hanya dalam setengah jam dengan motivasi dari guru.
Apabila siswa belajar kata sebanyak-banyaknya dalam satu pertemuan, dapatkah mereka mengingat semuanya? Semakin banyak poin bahasa yang diajarkan, semakin besar kemungkinan siswa akan menemukan problem ini. Edukasi yang hanya satu arah dari guru membuat siswa tidak bisa mengaplikasikan kemampuannya dalam berbagai macam kondisi.
Tips untuk Orangtua
Di EF, kami menyediakan beberapa tahapan belajar bagi siswa. Level pertama adalah mengenalkan poin pembelajaran baru. Level kedua adalah berlatih poin pembelajaran yang telah diajarkan. Level ketiga adalah menerapkan semua poin pembelajaran ke dalam situasi nyata. Di EF, kami cenderung mengajarkan inti pelajaran secara bertahap untuk siswa.
Di beberapa lembaga, sebuah kelas terdiri dari banyak bermain dan waktu yang digunakan untuk belajar sedikit. Orang tua sering kali merasa kelas seharusnya meriah dan digemari oleh siswa. Tapi sebenarnya, kelas yang terlalu sibuk bermain kurang membantu dalam pembelajaran bahasa. Ketika belajar bahasa, anak membutuhkan proses kognitif untuk menguasai bahasa. Di EF, selain mengikuti guru untuk melakukan permainan, ada juga beberapa latihan untuk membiarkan anak-anak meluangkan waktu untuk berpikir. Metode seperti ini lebih efektif untuk memperkuat ingatan mereka.
Tips untuk Orangtua
Yang harus diingat adalah tidak semua anak-anak suka belajar melalui aktivitas. Beberapa lebih senang mendengar dan membaca. Jadi apabila kelas hanya diisi dengan bermain akan sulit bagi semua siswa untuk bisa terlibat.