Pernahkah kamu merasa bingung saat mendengar orang berbicara bahasa Inggris dengan cepat? Salah satu kunci untuk memahami bahasa Inggris adalah dengan mengenal word stress atau penekanan kata. Kali ini, Tom akan membahas apa itu word stress, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara membedakannya. Yuk, simak dengan seksama!
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Word stress sangat penting untuk diketahui karena bisa mempengaruhi arti dari kata yang diucapkan. Word stress juga memberikan ritme dan intonasi yang khas pada bahasa Inggris. Dengan memahami dan mengenal word stress alias penekanan kata, kamu akan lebih mudah mengerti percakapan dalam bahasa Inggris dan meningkatkan kemampuanmu secara keseluruhan.
Dalam bahasa Inggris, tidak semua suku kata dalam sebuah kata diucapkan dengan kekuatan yang sama. Setiap kata hanya memiliki satu suku kata yang paling ditekankan. Word stress merupakan penekanan suku kata dalam satu kata. Pada suku kata yang ditekankan, terdapat perubahan nada atau tingkat suara dalam pengucapan. Oh iya, penekanan bisa terjadi di awal, tengah, atau akhir pada sebuah kata, sedangkan suku kata yang tidak ditekankan terdengar lebih lembut.
Ada tiga jenis tekanan kata: primer, sekunder, dan tersier.
Primary Stress (Penekanan Utama): Ini adalah bentuk penekanan yang paling kuat. Biasanya diletakkan pada suku kata pertama dalam sebuah kata. Contoh: RE-cord (rekaman).
Secondary Stress (Penekanan Sekunder): Ini adalah penekanan yang lebih lemah daripada primary stress, tetapi masih bisa terdengar. Biasanya diletakkan pada suku kata kedua dalam sebuah kata. Contoh: pre-SENT (hadiah),
Tertiary Stress (Penekanan Tersier): Ini adalah bentuk penekanan yang paling lemah. Biasanya diletakkan pada suku kata ketiga dalam sebuah kata. Contoh: pho-TO-graph (foto).
Dalam bahasa Inggris, penekanan kata (word stress) dapat membantu membedakan antara kata benda dan kata kerja yang memiliki bentuk dan ejaan yang sama. Biasanya, penekanan kata benda dan kata kerja berbeda.
Pada kata benda, penekanan umumnya terletak pada suku kata pertama. Penekanan ini membuat kata benda lebih mudah dikenali dan biasanya terdengar lebih kuat pada suku kata awal.
Contoh:
RE-cord (rekaman): Dalam konteks ini, record adalah kata benda yang berarti sesuatu yang direkam, seperti "a music RE-cord".
Penekanan pada suku kata pertama memberikan perbedaan jelas antara kata benda dan kata kerja yang ejaannya mirip.
Sebaliknya, pada kata kerja, penekanan biasanya terletak pada suku kata kedua. Penekanan ini menunjukkan aksi atau kegiatan yang dilakukan.
Contoh:
re-CORD (merekam): Ketika digunakan sebagai kata kerja, record berarti aksi merekam, seperti "I need to re-CORD the meeting."
Penekanan pada suku kata kedua membuat kata kerja terdengar lebih jelas sebagai aksi yang dilakukan.
Perbedaan penekanan ini sangat penting karena bisa mempengaruhi arti kalimat. Tanpa penekanan yang tepat, bisa jadi makna kalimat menjadi tidak jelas. Misalnya pada kata "present", perhatikan kalimat di bawah ini:
"She gave me a beautiful PRE-sent for my birthday."
"I am pre-SENTing in the meeting."
EFriends, kira-kira yang mana termasuk dalam noun dan verb? Ingat, kalau stress-nya di belakang biasanya adalah kata kerja (verb) dan kalau stress-nya di depan, dia adalah kata benda (noun). Jadi, "PRE-sent" pada kalimat pertama bermakna hadiah dan termasuk noun. Sedangkan pada kalimat kedua "pre-SENTing" bermakna menyampaikan dan termasuk verb.
Akhiran atau sufiks adalah bagian dari kata yang ditambahkan di akhir kata dasar untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda. Penambahan akhiran dapat mempengaruhi penekanan kata, baik dengan mempertahankan penekanan pada suku kata yang sama atau mengubahnya.
Contohnya pada kata HAP-py (bahagia), ketika akhiran -ness ditambahkan, menjadi:
HAP-pi-ness (kebahagiaan), di mana penekanan tetap pada suku kata pertama (HAP-py), meskipun akhiran -ness mengubah kata tersebut menjadi kata benda.
Kemudian, pho-TO-graph (foto). Penekanannya pada suku kata kedua, ketika akhiran -ic ditambahkan, menjadi:
Pho-to-GRAPH-ic (fotografis): Penekanan berpindah ke suku kata ketiga (GRAPH).
Banyak kata yang memiliki akhiran -ness, -ly, dan -ful akan mempertahankan penekanan pada suku kata yang sama seperti kata dasarnya. Namun, penambahan akhiran lain seperti -ic, -tion, atau -sion seringkali mengubah posisi penekanan.
Awalan adalah bagian dari kata yang ditambahkan di depan kata dasar untuk mengubah makna kata tersebut. Biasanya, awalan tidak mengubah posisi penekanan kata dasar.
Contohnya pada kata "a-GREE" (setuju). Penekanannya pada suku kata kedua, ketika awalan dis- ditambahkan, menjadi:
dis-AGREE (tidak setuju), yang mana penekanan tetap pada suku kata kedua (GREE).
Begitu juga dengan penambahan awalan seperti un-, dan re- tidak mengubah posisi penekanan kata. Penekanan umumnya tetap berada pada suku kata yang sama seperti kata dasar.
Nah, EFriends, kamu sudah pahamkan bagaimana cara membedakan suatu kata dari suara intonasinya? Sekarang, waktunya kamu untuk mempraktikkannya dalam percakapan harianmu!
Jika kamu masih kebingungan dalam listening atau speaking bahasa Inggris, langsung saja ikut kelas percobaan gratis EF. Disini kamu akan diajarkan banyak tips mudah yang bikin jago berbahasa Inggris! Karena kuota setiap bulan terbatas, kamu bisa daftar duluan dengan mengisi form yang ada di halaman ini.
Sampai jumpa di EF ya!